Beranda Tekno Sony tidak anggap Xbox Game Pass sebagai saingan

Sony tidak anggap Xbox Game Pass sebagai saingan

133
0
Sony tidak anggap Xbox Game Pass sebagai saingan
Sony tidak anggap Xbox Game Pass sebagai saingan

Sebuah laporan baru mengungkapkan bahwa Sony tampaknya tidak khawatir dengan Xbox Game Pass dari Microsoft. Perusahaan itu bahkan dilaporkan tidak melihat Xbox Game Pass sebagai kompetitor di pasar.

Menurut sumber yang dekat dengan masalah tersebut, Jim Ryan, CEO dari Sony Interactive Entertainment, telah mengungkapkan pandangan yang mengisyaratkan bahwa perusahaan tersebut tidak memandang Xbox Game Pass sebagai saingan.

Di sisi lain, perusahaan asal Jepang itu menyiratkan keprihatinan atas akuisisi Microsoft baru-baru ini atas studio gim Activision Blizzard. Dilansir dari Gizmochina (2/1), eksekutif senior tersebut telah mengungkapkan pandangannya selama sesi tanya jawab karyawan yang diadakan bulan lalu di mana Ryan berbicara tentang persaingan pasar.

READ  ASUS Zenbook 14X OLED Space Edition Resmi Rilis di Indonesia

Ketika ditanya tentang Xbox Game Pass, Jim Ryan dilaporkan menyatakan, “Saat kami mempertimbangkan Xbox Game Pass, tampaknya semakin rendah (angka Game Pass). Ketika kami mengingat Xbox Game Pass, kami telah menjual lebih banyak PS5 dalam dua tahun daripada jumlah pelanggan yang mereka kumpulkan dan mereka telah melakukannya selama 6-7 tahun.”

Dia lebih lanjut menambahkan, “Kami hanya kurang sedikit dari memiliki 50 juta pelanggan dan pelanggan mereka (Xbox Game Pass) berada di bawah 20-an, tetapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan jumlah itu.”

READ  Apple Tak Akan Bikin iPhone Dari Bahan Dari Hasil Tambang Lagi

Yang cukup menarik, pernyataan internal Ryan tampaknya sedikit bertentangan mengingat perusahaan sedang berjuang melawan rencana yang diusulkan Microsoft untuk mengakuisisi Activision Blizzard, yang merupakan nama yang dikenal di industri gim.

Pejabat Sony itu telah mengatakan kepada Reuters bahwa langkah tersebut “buruk untuk persaingan, buruk untuk industri gim, dan buruk para gamer itu sendiri”, meskipun Microsoft mengklaim, “Kesepakatan ini akan menguntungkan para gamer, pengembang, dan industri saat kami berusaha menghadirkan lebih banyak gim kepada lebih banyak orang.”

READ  Microsoft: Ancaman Serangan Siber Juga Intai Ajang Olahraga